Senin, 27 Januari 2014

0 MENGENAL ALLOH SEBELUM KENAL MBAH GOOGLE



URGENSI PENANAMAN AQIDAH

SEBELUM MENGENAL MBAH GOOGLE


Oleh:
AHMAD ROSIKHUN




A.  PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi  seperti saat ini semakin menjauhkan manusia dari kata sulit untuk mengakses segala macam informasi yang diinginkan. Baik sekedar berita untuk mencari wawasan, ilmu pengetahuan, info terkini, maupun info perdagangan yang dibutuhkan untuk diperjualbelikan. Tidak hanya sampai situ, kita juga dapat mengunduh dan mendownload semisal music mp3, video, atau gambar yang kita inginkan.

Untuk penelusuran tersebut, sekarang telah ngetren diucapkan, “tanyakan aja sama Mbah Google, ia akan menjawabnya”. Baik dari kalangan pembisnis, pejabat pemerintahan, mahasiswa dan siswa sekalipun seakan tak ada yang tak kenal dengan Mbah Google. Akan tetapi di dalam keakraban mereka bahkan kita sendiri kepada Mbah Google ini,  penulis cenderung bertanya, sudahkah kita mengenal Mbah Google itu sehingga seakan menjadi rujukan terpopuler saat ini.

Misi Google adalah mengatur informasi dunia dan membuatnya dapat diakses dan bermanfaat secara universal[1]. Siapapun, kapanpun dan dimanapun  bisa mengakses informasi pada Google. Namun disadari ataupun tidak, Mbah Google bagaikan dua mata pisau yang siap digunakan untuk hal-hal yang benar-benar bermanfaat dan juga hal-hal yang menuju kepada kemadlorotan. Yang menjadi permasalahan adalah apabila kesadaran akan pengawasan Allah terhadap hamba belum ada pada pengguna, maka banyak diantara kita pengguna yang lalai dan terbuai atas kehebatan dan keindahan Mbah Google sehingga seakan tak terbatas dalam mengakses situs-situs di dunia maya yang dampaknya menjadikan buruk kita di dunia nyata. Allah SWT berfirman yang artinya:

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (Q.S. An-Nisa: 1)

Kehebatan Mbah Google, jika dilihat dari kacamata akidah merupakan bentuk kuasa dan kehendak Allah SWT sebagai bentuk nikmat yang agung untuk manusia. Tinggal bagaimana manusia menyikapinya, mensyukurinya dengan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya atau justru mengkufurinya dengan mempergunakannya menurut kehendak nafsu yang akhirnya akan menjerumuskannya pada kemadlorotan yang besar.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mencoba belajar mengamati dan menganalisa keterkaitan masalah akidah yang ada di masyarakat yang berhubungan dengan Mbah Google dan mencoba menawarkan solusi. Adapun tulisan ini penulis beri judul: Urgensi Penanaman Aqidah Sebelum Mengenal Mbah Google. Semoga bermanfaat.

2.    Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
  1. Siapa dan bagaimanakah Mbah Google itu ?
  2. Apa Manfaat dan Madlarat Mbah Google ?
  3. Bagaimana Pentingnya Penanaman Aqidah Sebelum Mengenal Mbah Google ?

B.  PEMBAHASAN

1.    Mengenal Google

Pada dasarnya Google merupakan mesin pencarian dalam dunia internet terpopuler pada saat ini. Akan tetapi dewasa ini, google telah bermetaformosis menjadi sebuah kata kerja, karena ada yang menggunakan istilah googling. Artinya mereka akan mencari tahu atau menanyakan tentang sesuatu kepada Mbah Google tentang apa saja yang dapat diperoleh dengan mudah dan cepat.

Jika dilihat dari asal katanya, arti Google secara harfiah adalah mencari. Namun karena Google sudah menjadi sebuah trend dalam dunia pencarian dunia maya, maka istilah Google telah berubah menjadi situs pencarian paling terkenal yang ada di internet, yaitu google.com.

Namun menurut Larry dan Sergey (Pendiri Perusahaan Google), Google bukanlah suku kata yang mengandung arti tertentu melainkan sebuah plesetan dari kata “googol,” sebuah istilah matematika untuk bilangan yang direpresentasikan dengan angka 1 yang diikuti 100 nol. Penggunaan istilah itu mencerminkan misi mereka untuk mengatur jumlah informasi di web yang terasa tidak terbatas.[2]

Mengenai cara kerjanya, google menyimpan banyak sekali web yang ada di internet melalui web crawler  yang merupakan browser otomatis yang mengikuti setiap pranala yang dilihatnya. Data yang yang berkaitan dengan web tersebut kemudian diinput dalam database yang akan digunakan lagi dalam pencarian selanjutnya. System kerjanya sdikit rumit, tetapi dalam proses pencariannya hanya dibutuhkan waktu kurang dari satu menit. Yang perlu dilakukan pengguna hanyalah memasukkan kata kunci pencarian dalam boks google, dan sedikit kemudian google akan mengarahkan pengguna pada alamat-alamat web yang terkait dengan kata kunci.[3]

2.      Manfaat dan Madlarat Google

Google sangat bermanfaat bagi kita. Diantara manfaat itu adalah :

a.       Mencari file artikel

Google memberikan kemudahan pagi penggunanya untuk mencari artikel tentang setudy atau dunia pendidikan yang dibutuhkan oleh mereka yang berada dalam dunia pendidikan. Hal ini juga memudahkan para guru atau siswa dalam penyusunan laporan.

b.      Mencari File Multimedia

Tidak hanya artikel yang dapat kita temukan. Dengan bantuan Mbah Google kita dapat menemukan file-file gambar atau video yang kesemuanya masuk dalam kategori multimedia. Dari gambar atau video tersebut kitapun dapat menyimpannya di memori computer atau yang lainnya dengan jalan mendowloadnya, untuk kemudian bisa diputar dilain waktu saat diinginkan.

c.       Mencari Program

Sebagian dari kita mungkin tidak tahu bahwa program yang ada di komputer, laptop, netbook ataupun notbook dapat dicari di internet. Mungkin agak sulit, namun bisa ditemukan dengan menulis nama program yang dibutuhkan dalam boks google, maka Mbah google akan membantu mencari dan menemukannya.[4]
Namun dibalik manfaat yang besar tersebut, disisi lain Google juga membawa madlorot yang tak kalah besarnya. Diantara yang dapat penulis sampaikan di sini adalah sebagai berikut:

  • Dengan mudahnya mencari data artikel, makalah dan sebagainya, banyak juga yang salah guna. Mereka hanya copy paste makalah dari hasil pencarian lewat Mbah google ini. Sehingga fikiran mereka tidak jalan. Pekerjaan seperti ini tak ubahnya dengan menyontek yang sangat merugikan.
  • Kejahatan audio/ visual yang bebas di internet perlu kita waspadai betul. Karena dengan mudahnya muncul ketika kita ketik kata sandi dalam boks googel. Maka dengan kemudahan ini tak heran jika kita temui kasus kejahatan seksual yang muncul di beberapa media. Semisal adalah kasus lima bocah SD yang memperkosa temannya sendiri. Menurut salah seorang pelaku, mereka nekat memperkosa teman sekolahnya yang masih duduk dibangku sekolah dasar itu karena khilaf karena sering menonton video porno.[5]
  • Keasyikan dengan mbah google tak jarang telah melalaikan kita akan waktu. Ketika waktu sholat dating misalnya, kita seakan-akan tak mendengarkan suara adzan, sehingga waktu sholatpun tertunda hingga akhir waktu. Mungkin ini tidak hanya karena mbah google saja, namun keasyikan dengan mbah google kiranya masuk pada seribu satu alasan kelalian untuk sholat tepat pada waktunya.

3. Pentingnya Penanaman Aqidah Sebelum Mengenal Mbah Google

Setiap manusia dianugerahi akal untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Akan tetapi di lain sisi, manusia juga dibebani nafsu yang selalu mengajak dan menggoda untuk melakukan kemungkaran dengan bujuk rayu kesenangan.
Keindahan dan kehebatan Mbah google kiranya sangat menyenangkan bagi siapa saja yang menggunakannya. Disamping manfaat yang begitu besar, ternyata Mbah google juga membawa madlorot yang tak kalah hebatnya. Sehingga, ketika nafsu yang menang maka ia akan mengajak anggota badan pengguna untuk mencoba membuka web-web yang membawa kemadlorotan, hingga akhirnya ketagihan dan jatuh dalam lembah kenistaan, na’udzu billahi min dzaalik. Akan tetapi ketika akal yang menang, dengan dituntun petunjuk kebenaran berupa cahaya iman, maka nafsu akan kalah karena rasa takutnya akan siksa Allah kemudian hari. Ia akan sadar bahwa setiap perbuatannya tidak akan pernah luput dari pengawasan Allah yang Maha Mengetahui, Maha Kuasa, Maha Perkasa, dan Maha Adil dalam menghakimi hamba yang berbuat dosa.

Dalam Ensiklopedi Etika Islam dijelaskan bahwa, rasa takut kepada Allah muncul setelah seseorang mengetahui kekuasaan dan kehebatan Allah dalam ciptaanNya, kekuatanNya, serta kemampuanNya untuk memberi balasan kepada orang-orang yang memusuhiNya atau memusuhi utusan-utusanNya di dunia ini[6]. Memusuhi juga dapat diartikan mendurhakai karena adanya ketidakpatuhan terhadapa perintahnya ataupun melanggar larangannya.

Sementara itu, sehebat apapun Mbah google, ia adalah hasil kreasi manusia, sedangkan manusia adalah ciptaanNya. Maka, kecanggihan Mbah Google yang begitu hebatnya tiada artinya jika dibandingkan kehebatan Allah yang akan menemukan dan membalas sekecil amalpun manusia yang semisal membrowsing situs-situs nakal, meskipun di dalam kamar yang gelap tiada lampu dan tiada orang satupun yang tahu. Karena Allah Maha tahu, selalu mengawasi dan Maha Membalas. Allah SWT berfirman yang artinya:
  
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An-Nisa:1)

Potongan ayat:

Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
menunjukkan atas pengawasan Allah sekalipun terhadap hal-hal yang samar apa lagi yang terang-terangan.
Sebagian ulama’ mema’nai lafadh “roqiiba”  disini sebagai dzat yang yang Maha Mengetahui segala hal sejak zaman Nabi Adam sampai orang-orang yang dikhithobi al-Qur’an atau Ummat Muhammad SAW (selamanya dan semuanya. Namun menurut  Syekh Ahmad Showi al-Maliki dalam Tafsir Showinya menjelaskan, bahwa maksud dari ar Roqiib adalah Dzat yang selalu menjaga secara terus menerus dan tiada kesamaran apapun dari penjagaanNya[7].

Ayat ini juga merupakan perintah dan petunjuk untuk mendekatkan diri kepada dzat yang Raqib (muroqobatur Roqiib), oleh karenanya Allah menuturkan sebelumnya, bahwa asal kejadian manusia  adalah dari bapak yang satu dan ibu yang satu agar saling  mengasihi satu sama lain.[8]

Point selanjutnya adalah Allah menguatkan perintah taqwa di dalam dua tempat dalam satu ayat ini, yaitu di awal dan di akhir ayat untuk menunjukkan kebesaran hak Allah atas hambanya.[9] Karena Allah mengancam para pembangkang dengan siksa api neraka yang sangat pedih besok setelah mati.

Orang yang akidahnya kuat akan menyadari akan pengawasan Allah. Allah Maha Melihat, kapanpun, dimanapun dan terhadap siapa dan apapun tidak akan lepas dari penglihatan Allah. Dan semua amal sekecil apapun, sebesar zarroh sekalipun baik itu baik ataupun buruk akan diperlihatkan kepada pelakunya dan akan dimintai pertanggungjawabannya.

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. Az-Zalzalah: 7-8)

Ayat ini jelas sekali bahwa besok di hari pembalasan tak akan ada amalan sekecil apapun yang luput dari Allah dan mereka akan mengetahuinya.

Ketika kesadaran tertanam kuat di setiap pengguna google atas pengawasan Allah yang merupakan Tuhan yang wajib disembah dan diutamakannya dari setiapa apapun maka kiranya Mbah google tidak akan membuatnya malas yang akhirnya menunda ataupun lupa akan sholat yang waktunya telah ditetapkan.

Kemudian setelah seseorang telah tertanam pada dirinya rasa takut kepada Allah, maka akan muncul beberapa hikmah. Yaitu :
  • menjauhkan diri dari maksiat
  • mendorongnya untuk bersegera melaksanakan kewajiban dan ketaatan, serta selalu berusaha mendorongnya.
  • Selalu bergantung kepada Allah karena tidak ada tempat berlindung dan bernaung selain Allah
  • Teguh pendirian dihadapan manusia tanpa rasa takut kepada mereka. Jiwa yang takut kepada Allah tidak akan takut kepada siapapun.[10]
Dengan demikian penting sekali penanaman akidah yang kuat bagi setiap muslim. Karena biar bagaimanapun kemajuan teknologi akan ditemui seiring perkembangan zaman. Mungkin sekarang sudah canggih namun  tidak menutup kemungkinan akan muncul lebih canggih lagi. Ketika akidah masih lemah maka akan mudah goyah.

C.  PENUTUP
1.      Simpulan
Melihat Misi Google yang mengatur informasi dunia dan membuatnya dapat diakses dan bermanfaat secara universal, perlu mendapatkan sorotan tersendiri. Biar bagaimanapun kehebatan yang dihasilkan akan membawa dampak positif dan negative. Diantara manfaatnya adalah : memudahkan pencarian file artikel, file multimedia, atau program dan lain sebagainya.
Namun dibalik manfaat yang besar tersebut, disisi lain Google juga membawa madlorot yang tak kalah besarnya. Seperti pertama, Penyalahgunaan makalah yang ada di internet akan sangat merugikan karena akan membuat fikiran pasif dan malas berfikir kreatif. Kedua, Kejahatan audio/ visual yang bebas di internet tak jarang telah melahirkan  kasus kejahatan seksual yang muncul di beberapa media. Ke tiga, Keasyikan dengan mbah google tak jarang telah melalaikan kita akan waktu hingga lupa akan sholat, dan kemadlorotan lain sebagainya.

Untuk meminimalisir atau menyelamatkan diri dari kemadlorotan kecanggihan Mbah googel kiranya harus ada iman yang kuat dalam setiap hati pengguna. sehingga kesadaran atas pengawasan Allah yang Maha Mengetahui, Maha Kuasa, Maha Perkasa, dan Maha Adil dalam menghakimi hamba yang berbuat dosa,_ akan menahan diri pengguna dari browsing hal-hal yang menjerumuskan pada jurang kenistaan.
2. Kata Penutup
Demikianlah paper yang dapat penulis sampaikan. Mohon maaf atas segala kekurangan, kehilafan dan mohon kritik konstruktif untuk menjadikannya lebih baik ke depan. semoga bermanfaat.






DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, As-Syekh Showi Al-Maliki,Hasyiah al-‘Alaamah As-Showi ‘ala Tafsir Al-Jalalain, juz 1, Semarang: Toha Putera, tt.
Ali, Muhammad As-Shobuniy, Shofwah at Tafasir, juz 1, Beirut: Darul Fikr, 2001.
Anneahira, Pengertian Google; Search angine di Dunia Maya, dalam http://anneahira.com/pengertian-google.htm.
Aziz, Abdul Bin Fathi  as-Sayyid Nada, Ensiklopedi Etika Islam, terj. Muhammad Isnaini dkk., Jakarta: Magfirah Pustka, 2006.
Mas, Ilu2. Pengertian Google.dalam http://ilu2maz.blogspot.com/2012/06/pengertian-google.html
News, Sindow, http://daerah.sindonews.com/read/2013/04/02/25/733673/5-murid-sd-perkosa-teman-sekolahnya .
Zuhaili, Wahbah, Tafsir Munir fil Aqidah wa Syari’ah wal Manhaj, juz. 2, Damaskus: Darul Fikri, 2007.

[1]Ilu2Mas. Pengertian Google.dalam http://ilu2maz.blogspot.com/2012/06/pengertian-google.html (16 Mei 2013. 09:01 WIB)
[2]Ibid., (16Mei 2013. 09:01 WIB)
[3]Anneahira. Pengertian Google; Search angine di Dunia Maya, dalam http://anneahira.com/pengertian-google.htm. (18 Mei 2013, 13.23 WIB)
[4]Ibid, (19 Mei 2013, 21.10 WIB)

[5]Sindow News, http://daerah.sindonews.com/read/2013/04/02/25/733673/5-murid-sd-perkosa-teman-sekolahnya ( Ahad, 12 Mei 2013)
[6]Abdul Aziz Bin Fathi  as-Sayyid Nada, Ensiklopedi Etika Islam, terj. Muhammad Isnaini dkk., Jakarta: Magfirah Pustka, 2006, hlm. 19.
[7] As-Syekh Ahmad Showi Al-Maliki,Hasyiah al-‘Alaamah As-Showi ‘ala Tafsir Al-Jalalain, juz 1, Semarang: Toha Putera, tt., hlm. 201.
[8] Wahbah Zuhaili, Tafsir Munir fil Aqidah wa Syari’ah wal Manhaj, juz. 2, Damaskus: Darul Fikri, 2007, hlm. 560.
[9] Muhammad Ali As-Shobuniy, Shofwah at Tafasir, juz 1, Beirut: Darul Fikr, 2001, hlm.256.
[10] Abdul Aziz Bin Fathi  as-Sayyid Nada, Op.Cit., hlm. 20.

Sabtu, 25 Januari 2014

0 CARI JODOH ALA ISLAM



SELEKTIF DALAM MEMILIH PASANGAN HIDUP

(Study Hadits Tentang Nikah)

Disusun Oleh:
Ahmad Rosikhun dan Chanif Noor Hidayat




A.  Pendahuluan


Kalo kita melihat umur kita yang beranjak dewasa, apabila ada rasa ketertarikan antara laki-laki dan perempuan sungguh hal itu adalah hal yang lumrah dan menjadi sunnatulloh, karena Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya:

 
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. Ali Imran: 14).

Tidak hanya ketertarikan lawan jenis yang banyak dikatakan sebagai cinta.Jika pada masa-masa kita sekarang initumbuh semangat mencari uang, tumbuh motivasi untuk menjadi seorang yang kaya, itu suatu hal yang lumrah.Akan tetapi disamping Allah menjadikan keindahan pandangan manusia terhadap lawan jenis, banyaknya harta, anak-anak yang dibanggakan yang merupakan kesenangan hidup di dunia, Allah juga menurunkan syari’at yang mengatur bagaimana kesenangan hidup ini menjadi nilai ibadah. Karena tujuan manusia dan jin diciptakan di dunia ini adalah untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT., yang akhirnya setelah kematian menjemput setiap nyawa, mereka akan memperoleh tempat kembali yang baik, yakni surga sebagai imbalan karena mampu melewati jalan hidup yang telah digariskan Allah ini dengan baik dan benar.

Ketika sadar akan hal demikian, tentulah selektif dalam memilihi pasangan hidup adalah suatu keniscayaan. Karena menikah tidak hanya melampiaskan hasrat seksual belaka.Pasangan suami istri haruslah siap menjalani hidup bersama, dalam suka maupun duka, dalam miskin ataupun kaya, saling melengkapi satu samalain, bisa saling menutupi kekurangan pendamping hidupnya dan bisa saling hormat kepada siapa yang menjadi belahan jiwanya, sehingga hidupnya penuh ketentraman dan kasih sayang di bawah naungan ridlo Allah SWT. Itulah diantara tanda-tanda kekuasan Allah adalah dijadikannya manusia berpasang-pasang dalam satu ikatan suami istri, agar mereka cenderung dalam ketentraman dan berkasih sayang (QS. ar-Rum: 21).

Akan tetapi yang menjadi pertanyaan adalah, pasangan yang bagaimanakah yang dapat menentramkan kehidupan itu.Pasangan yang satu diantaranya bisa saling mengasihi dan menyayangi di bawah payung rahmat dan ridloNya.Maka, kepada Pembaca yang budiman, perkenankanlah Pemakalah mencoba mengurai hadits Nabi yang berhubungan dengan hal ini yang kemudian kita diskusikan bersama. Dari latar belakang ini, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1.      Bagaimanakah memilih pasangan hidup sesuai ajaran Nabi (Studi Hadits Nabi tentang nikah) ?
2.      Bagaimana Pandangan fikih tentang nikah ?

B.  Pembahasan
1.    Hadits Pertama

Rasululloh SAW. Telah bersabdah dalam sebuah Hadits

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : تُنْكَحُ اَلْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ : لِمَالِهَا , وَلِحَسَبِهَا , وَلِجَمَالِهَا , وَلِدِينِهَا , فَاظْفَرْ بِذَاتِ اَلدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihiwaSallam bersabda: "Perempuan itu dinikahi karena empat hal, yaitu: harta, kedudukannya, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau akan berbahagia."[1]

Sementara itu hadits yang senada dengan hadits diatas adalah sebagaimana dikutip HamdaniBakran berikut:

تُنْكَحُ اَلْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ : لِمَالِهَا , وَلِنَسَبِهَا , وَلِجَمَالِهَا , وَلِدِينِهَا , فَاظْفَرْ بِذَاتِ اَلدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
Perempuan itu dinikahi karena empat hal, yaitu: harta, kedudukannya, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama, niscaya kedua tanganmu akan berdebu.(HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Ra.)"[2]

Dari hadits di atas, Rasululloh SAW menjelaskan bahwa kecenderungan laki-laki dalam menikahi wanita adalah:

1.    Harta, ada banyak lelaki/perempuan yang disukai dan dipuja oleh lawan jenisnya karena harta yang ada pada dirinya. Hal itu adalah sebuah kewajaran karena memang harta menjadi sebab banyaknya kenikmatan dan kemudahan yang dapat dirasakan setiap orang, walaupun ternyata harta juga sering dituduh menjadi penyebab sebuah kehancuran dalam kehidupan seseorang.

2. Kedudukan, banyak juga orang memilih pasangan hidup karena kedudukan keluarganya.Nasab yang berkedudukan akan menjadikan wanita/lelaki itu dihormati. Hal tersebut juga wajar mengingat pentingnya eksistensi sebuah dinasti yang unggul baik secara fisik maupun mental dalam sebuah komunitas.

3.   Keindahan Fisik, normalnya memang setiap kita akan tertarik dengan segala keindahan yang ada pada diri seseorang sebelum kita mempertimbangan faktor lainnya. Karena memang demikianlah Tuhan telah menjadikan kecintaan pada Syahwat (hal-hal yang menyenangkan) pada diri manusia. Wajar jika kemudian kita bangga dan berusaha untuk mendapatkan pasangan hidup yang memiliki keindahan fisik yang sempurna dan menonjol.

4.  Keshalehan/taat beragama, kebaikan diri seseorang sering menjadi pertimbangan dalam memilih pasangan hidup. Namun banyak orang yang menjadikan keshalihan sebagai nilai plus dalam mencari jodoh bukan menjadi pertimbangan yang pertama dan utama. Padahal teorinya justru harta, turunan dan rupa adalah nilai plusnya sementara keshalehan adalah pertimbangannya. [3]


Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah dalam hadits tersebut Rosululloh SAW menekankan untuk memilih pendamping hidup orang yang taat beragama.Karena mengarungi kehidupan rumah tangga adalah menghadapi berbagai bentuk permasalahan yang komplek. Yang mana setiap suami atau istri mempunyai hak dan kewajiban terhadap satu sama lain. Orang yang taat beragama, dalam hal ini tentunya harus berilmu.Bagaimana bias taat dengan benar kalau tidak tahu tentang hal-hal yang harus ditaatai dan mana yang harus dijahui. Dalam sebuah syair jawa yang masyhur saat ini dijelaskan:

Kang aran soleh
Bagus atine
Kerono mapan sari ‘ilmune
Laku toreqotlanma’rifate
Ugohakekotmanjingrasane.[1]

Atas  dasar ilmu yang benar dan teramalkan inilah pasangan suami istri yang sholih dan shilihah dapat memahami satu sama lain. Maka ketika telah berhasil memilih orang yang taat beragama sebagai prioritas, Rosulullah memberikan jawaban atas perintahnya, dengan motivasi bahwasannyaakan hidup berbahagia.

Jika melihat teks hadits, wanita adalah pilihan yang mana biasanya para pria tertartik karena empat hal tersebut.Akan tetapi dalam konteksnya, wanitapun dapat memilih. Ketika pria datang padanya yang hendak meminangnya, wanitapun dapat menyeleksi sesuai apa yang diajarkan Nabi, sehingga menolak dan menerimanya pun sebuah pilihan.
Begitu pentingnya memilih pasangan hidup dalam makalah ini, kiranya perlu pemakalah kutib tips memilih pasangan hidup sesuai ajaran islam, semoga bermanfaat :


A. Beberapa kriteria memilih calon istri
1.      Beragama islam (muslimah). Ini adalah syarat yang utama dan pertama.
2.      Memiliki akhlak yang baik. Wanita yang berakhlak baik insya Allah akan mampu menjadi ibu dan istri yang baik.
3.    Memiliki dasar pendidikan Islam yang  baik. Wanita yang memiliki dasar pendidikan Islam yang baik akan selalu berusaha untuk menjadi wanita sholihah yang akan selalu dijaga oleh Allah SWT. Wanita sholihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia.
4.      Memiliki sifat penyayang. Wanita yang penuh rasa cinta akan memiliki banyak sifat kebaikan.
5.  Sehat secara fisik. Wanita yang sehat akan mampu memikul beban rumah tangga dan menjalankan kewajiban sebagai istri dan ibu yang baik.
6.   Dianjurkan memiliki kemampuan melahirkan anak. Anak adalah generasi penerus yang penting bagi masa depan umat. Oleh karena itulah, Rasulullah SAW menganjurkan agar memilih wanita yang mampu melahirkan banyak anak.
7.   Sebaiknya memilih calon istri yang masih gadis terutama bagi pemuda yang belum pernah menikah. Hal ini dimaksudkan untuk memelihara keluarga yang baru terbentuk dari permasalahan lain.

B. Beberapa kriteria memilih calon suami

1.      Beragama Islam (muslim). Suami adalah pembimbing istri dan keluarga untuk dapat selamat di dunia dan akhirat, sehingga syarat ini mutlak diharuskan.
2.  Memiliki akhlak yang baik. Laki-laki yang berakhlak baik akan mampu membimbing keluarganya ke jalan yang diridhoi Allah SWT.
3.   Sholih dan taat beribadah. Seorang suami adalah teladan dalam keluarga, sehingga tindak tanduknyaakan ‘menular’ pada istri dan anak-anaknya.
4.    Memiliki ilmu agama Islam yang baik. Seorang suami yang memiliki ilmu Islam yang baik akan menyadari tanggung jawabnya pada keluarga, mengetahui cara memperlakukan istri, mendidik anak, menegakkan kemuliaan, dan menjamin kebutuhan-kebutuhan rumah tangga secara halal dan baik.

Sebagai catatan tambahan, dianjurkan memilih calon pasangan hidup yang jauh dari silsilah kekerabatan.Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keturunan dari penyakit-penyakit menular atau cacat bawaan kekerabatannya.Selain itu juga dapat memperluas pertalian kekeluargaan dan ukhuwah islamiyah.

Semoga kita semua dibimbing oleh Allah SWT dalam berikhtiar mendapatkan pasangan hidup yang terbaik dan diridhoi-Nya serta dapat ikut serta menemani kita ke surga dunia dan akhirat.Amin[5].

2.    Hadits Ke Dua

Ketika sudah mampu dan telah menemukan pasangan hidup yang diidamkan sesuai kriteria petunjuk Agama, maka menikah adalah lebih baik dari pada membujang, karena akan lebih menjaga pandangan mata dan memelihara kemaluan. Nabi SAW. Bersabda:
حَدَّثَنَاأَبُوبَكْرِبْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُوكُرَيْبٍ قَالَاحَدَّثَنَاأَبُومُعَاوِيَةَعَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍعَنْ عَبْدِالرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِاللَّهِ قَالَ :قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَامَعْشَرَالشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْيَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ[6]

Telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Mu’awiyah dari al-A’masy dari Umaroh bin ‘Umair dari Abdur Rohman bin Yazid dari Abdillah, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda pada kami: "Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu

Para ulama’ berselisih pendapat mengenai makna baa-ah ini. Ada yang mengataka bahwa yang dimaksud adalah jimak, sehingga takdir kalamnya: barang siapa kuat jimak diantara kalian lantara kemampuannya mencari ongkos nikah, maka hendaklah menikah. Dan barang siapa tidak kuat jimak karena tidak mampu mencari ongkos nikah, hendaklah berpuasa, untuk memutuskan keburukan maninya. Dan juga ada yang mengatakan bahwasannya arti baa-ah adalah ongkos nikah.[7]

3.    Kajian Fikih
Menikah bukanlah permainan yang dapat dilakukan seenaknya.Menikah adalah beribadah dengan penuh tanggung jawab.Akad nikah sangatlah syakral, karena dapat menghalalkan sesuatu yang asalnya haram sebelum adanya akad.

Arti Nikah
Secara bahasa Nikah berarti kumpul. Kalau diucapkan :Nakaahatilasyjaaru, artinya: pepohonan itu menyatu dan salin melilit[8]. Sedangkan menurut peraturan syara’, nikah berarti: Akad  syar’iyang dapat menghalalkan hubungan seksual antara lawan Jenis dengan lafadzinkahatau tazwij atau terjemahannya[9].
Rukun-rukunNikah beserta Syarat-syaratnya
Rukun nikah ada lima:
1. Mempelai laki-laki, dengan syarat :
-          Islam,
-          Bukanmahram[10].
-          Tertentu (mu’ayyan) : tidak dibebaskan antara dua orang atau lebih.
-          Atas kemauan sendiri
-          Mengetahui nama, nasab, keadaan istri dan kehalalannya
-          Lelaki sejati, tidak banci

2.    Mempelai wanita
-       Bukan mahram
Wanita yang haram dinikahi ada 14 sebagaiamana diterangkan dalam Al-Qur’an yang artinya:

Diharamkan atas kamu (mengawini) (1) ibu-ibumu; (2) anak-anakmu yang perempuan; (3) saudara-saudaramu yang perempuan, (4) saudara-saudara bapakmu yang perempuan;(5) saudara-saudara ibumu yang perempuan; (6) anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; (7) anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; (8) ibu-ibumu yang menyusui kamu; (9) (10) saudara perempuan sepersusuan; (11) ibu-ibu isterimu (mertua); (12) anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), Maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) (13) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); (14) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisa’: 23)

Hal yang diharamkan karena faktor sesusuansama dengan yang diharamkan karena faktor nasab. Sehingga setiap perempuan yang diharamkan dinikahi karena faktor nasab, sama juga halnya sama juga halnya yang diharamkan karena faktor sesusuan .kecuali ibu saudara laki-lakinya dan saudara perempuan anak laki-lakinyasesusuan  tidak diharamkan.[11]

Sedangkan sesusuan yang diharamkan adalah sesusuan yang dilakukan lima kali atau lebih sebelum bayi berumur dua tahun.[12]

-          Tertentu (mu’ayyanah) : tidak dibebaskan antara dua orang atau lebih.
-            Tidak dalam masa iddah[13] atau menjadi istri orang
-            Wanita sejati, tidak banci

3.  Wali; dengan syarat: Atas kehendak sendiri (tidak dipaksa), berakal, baligh, merdeka, lelaki sejati, muslim, tidak fasiq, tidak dalam keadaan ihrom, dan tidakmahjuralaihsebab safeh.
4. Dua saksi, dengan syarat: beragama islam, baligh, berakal, merdeka (bukan budak), dapat mendengar, dapat melihat, dapat berbicara, memahami bahasa orang yang akad, tidak fasiq, tidak menduduki posisi sebagai wali yang diwakilkan.
5.    Shighot (ijab qabul)[14]
ijab merupakan pernyataan wali menikahkan anak perempuannya kepada calon mempelai laki-laki. Sementara qabul adalah pernyataan penerimaan dari calon mempelai laki-laki atas pernyataan wali.Dengan syarat menggunakan kata inkah/tazwijatauyang dikeluarkannya. Contoh:
يَا فَخْرِى, أَنْكَحْتُكَ وَزَوَّجْتُكَ إِبْنَتِي مَارِيَا بِمَهَرِ خَمْسِيْنَ غِرَامًا مِنَ الذَّهَبِ وَأَدَوَاتِ الصَّلاةِ حالا
قَبِلْتُ نِكَاحَهَا وَتَزْوِيْجَهَالنفسي بالِمَهَرٍ المَذْكُوْرٍ حالا

Hukum Nikah
Hukum nikah ada lima
1.    Mubah: artinya, pada dasarnya nikah itu tidak diwajibkan
2.   Sunnah; Nikah disunnahkan bagi orang yang sudah ada keinginan untuk menikah dan ada biayanya
3.  Wajib: bagi  orang yang sudah mampu dan ingin sekali menikah bahkan dikhawatirkan jatuh dalam perzinaan, maka wajib baginya menikah
4. Makruh,: bagi dia yang tidak ada hasrat untuk menikah. Hal ini dikarenakan ada dua indikator:
-    Tidak mempunyai ongkos nikah. Hal ini berarti dimakruhkan karena jika ia menyetujui akad, berarti ia menyanggupi hal yang tidak ia mampui.
-    Mempunyai ongkos nikah, namun tidak sanggup dengan kekuatan yang berhubungan dengan nafkah batin. Hal ini bias saja dikarenakan seperti; terpotong dzakarnya, impoten, atau karena sakit yang sulit diharap sembuhnya.
6.    Haram: diharamkan nikah bagi orang yang hendak menyakiti calon istrinya.[15]


Hikmah Pernikahan
Diantara hikmah disyare’atkan nikah adalah:
·         Menikah dapat menjaga kehormatan diri dan menjaga diri dari perbuatan yang haram
·         Menikah adalah sarana terbaim menghasilkan keturunan
·         Menciptakan keluarga yang baik sebagai komponen terbentuknya tatanan masyarakat[16]

C.    Penutup
Islam mengajarkan kepada pengikutnyabagaimana cara menghasilkan bibit atau bayi yang baik yang mempunyai kwalitas kesehatan ruhani yang unggul. Maka yang perlu diperhatikan adalah sebuah perkawinan bukanlah sekedar pelampiasan hasrat seks, tetapi pernikahan mempunyai tujuan yang utama, yaitu kepatuhan terhadap Allah dan RasulNya serta melaksanakan amanat-amanat ketuhanan yaitu melahirkan calon-calon pengganti Allah (khalifah)[17], yang sangat diharapkan akan dapat meneruskan pengembangan syiar Islam di muka bumi ini.
Dengan segala ketentuan hukum, tujuan dan hikmah nikah yang ada maka selektif dalam memilih pasangan hidup adalah sebuah keharusan sebelum kita mengarungi bahtera rumah tangga, terlepas dari konsep jodoh yang telah digariskan Allah kepada setiap hamba.
Demikianlah makalah yang akhirnya muncul di hadapan sidang pembaca yang budiman.Mohon maaf atas segala khilaf, mohon maklum atas segala kekurangan, dan mohon kritik konstruktif demi perbaikan.









DAFTAR PUSTAKA
Abu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-QusyairiAn- Nisaburi, Shohih Muslim, Juz, 7 hal. 174, dalam MaktabahSyamilah.
Al-HafizhZaki Al-Dun ‘Abd Al-Azhin Al-Munaziri, Ringkasan Shohih Muslim, terj. SyinqithyDjamaluddin dan H.M. MochtarZoerni, cet. II, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2009.
As-Syekh Muhammad Amin Al-Kurdiy, TanwirulQulub,Singqapurah: Jeddah, tt., 338.
Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam 1998/1999, Asy-Syari’at: Al-Fiqh, untuk Kelas 3 MAK,  Jakarta: Departemen Agama RI, 1998.
Imam TaqiyuddinAbuBakar bin Muhammad al-Husaini, KifayatulAhyar: Kelengkapan Orang Saleh, bag. Ke-2,terj.Syarifuddin Anwar dan MishbahMusthafa, Surabaya: Bina Iman, tt., .
Muhammad bin Qosimal-Ghoziy¸FatchulQorib, Semarang: Toha Putera, tt.
Abdullah at-Taufiq, Pintu Jodoh, http://abdullahattaufiq wordpress.com /2013/05/22 / pintu-jodoh/. (Kamis, 26 Septemeber 2013, 07.02 WIB)
FinoArfiantono, Tips Memilih Pasangan Hidup, http://cara-muhammad.com/ tips/tips-memilih-pasangan-hidup/. (Kamis, 26 Septemeber 2013, 06.40WIB.)
HamdaniBakran Adz-DzakteyKecerdasan Kenabian: Mengembangkan Potensi Robbani Melalui peningkatan Kesehatan Ruhani, Yogyakarta: al-Manar, 2008.
Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri, Ensiklopei Islam al-Kamil, terj. Ahmad Munirbadjeberdkk., Jakarta: Darus sunnah Press, 2011.




[1] Al-HafizhZaki Al-Dun ‘Abd Al-Azhin Al-Munaziri, Ringkasan Shohih Muslim, terj. SyinqithyDjamaluddin dan H.M. MochtarZoerni, cet. II, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2009, hlm. 430.
[2]HamdaniBakran Adz-DzakteyKecerdasan Kenabian: Mengembangkan Potensi Robbani Melalui peningkatan Kesehatan Ruhani, Yogyakarta: al-Manar, 2008, hlm. 12.
[5]Referensi:
1. “Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang Mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun ia menarik hatimu … .” (QS. Al Baqarah : 221)
2. “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula) … .” (QS. An Nur : 26)
3. “Maka wanita-wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara dirinya, oleh karena itu Allah memelihara mereka.” (QS. An Nisa’ : 34)
4. “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)
5. Dari Anas bin Malik, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallambersabda : ” … kawinilah perempuan penyayang dan banyak anak … .” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)
6. Dari Jabir, dia berkata, saya telah menikah maka kemudian saya mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan bersabda beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Apakah kamu sudah menikah ?” Jabir berkata, ya sudah. Bersabda Rasulullah : “Perawan atau janda?” Maka saya menjawab, janda. Rasulullah bersabda : “Maka mengapa kamu tidak menikahi gadis perawan, kamu bisa bermain dengannya dan dia bisa bermain denganmu.”
7. “ … dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita Mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang Mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke Surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS. Al Baqarah : 221)
8. “Apabila kamu sekalian didatangi oleh seseorang yang Dien dan akhlaknya kamu ridhai maka kawinkanlahia. Jika kamu sekalian tidak melaksanakannya maka akan terjadi fitnah di muka bumi ini dan tersebarlah kerusakan.” (HR. At Tirmidzi)
9. “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (nikah) dan hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur : 32)
10. Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘AlaihiWaSallam : “Jangan membenci seorang Mukmin (laki-laki) pada Mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai.” (HR. Muslim)
11. Al Hasan bin Ali rahimahullah pernah berkata pada seorang laki-laki : “Kawinkanlahputerimu dengan laki-laki yang bertakwa sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika tidak menyukainya maka dia tidak akan mendzaliminya.”( FinoArfiantono, Tips Memilih Pasangan Hidup, http://cara-muhammad.com/tips/tips-memilih-pasangan-hidup/. Kamis, 26 Septemeber 2013, 06.40WIB.)
[6]Abu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-QusyairiAn- Nisaburi, Shohih Muslim, Juz, 7 hal. 174, dalam MaktabahSyamilah.
[7] Imam TaqiyuddinAbuBakar bin Muhammad al-Husaini, KifayatulAhyar: Kelengkapan Orang Saleh, bag. Ke-2,terj.Syarifuddin Anwar dan MishbahMusthafa, Surabaya: Bina Iman, tt., hlm. 80.
[8]Ibid. hlm. 77.
[9] As-Syekh Muhammad Amin Al-Kurdiy, TanwirulQulub,Singqapurah: Jeddah, tt., 338.
[10]Mahram adalah orang yang haram dinikahi selamanya, baik karena hubungan kekerabatan, sesusuan, ataupun karena hubungan perkawninan. (Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri, Ensiklopei Islam al-Kamil, terj. Ahmad Munirbadjeberdkk., Jakarta: Darus sunnah Press, 2011, hlm. 1045)
[11]Ibid., hlm. 1023.
[12]Ibid.
[13]Iddah yaitu masa menanti yang diwajibkan atas perempuan yang ditinggalkan mati suaminya dan yang bukan (ditinggal mati_cerai). (Imam TqiyuddinAbuBakar bin Muhammad al-Husaini, Op.Cit. hlm. 80256.)
[14][14] As-Syekh Muhammad Amin Al-Kurdiy, Op.Cit.,hlm. 343-345.
[15]Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam 1998/1999, Asy-Syari’at: Al-Fiqh, untuk Kelas 3 MAK,  Jakarta: Departemen Agama RI, 1998, hlm. 3.
[16] Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri, Op.Cit.,hlm. 10152.
[17]HamdaniBakran Adz-Dzaktey, Op.cit.,hlm., 10.